Cirebon – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 3 Cirebon, Jawa Barat, mencatat volume angkutan barang di tempat dalam wilayah kerjanya mencapai 281.464 ton sampai Agustus 2023 atau 69,2 persen dari target tahunan yang ditetapkan.
"Target setahun 406.800 ton, 69,2 persen sudah tercapai volume angkutan ritel yang mana digunakan diangkut dari Daop 3 Cirebon," kata Manajer Humas PT KAI Daop 3 Cirebon Ayep Hanapi pada Cirebon, Kamis.
Ia menuturkan total agregat 281.464 ton itu meliputi komoditas semen sebanyak 263.840 ton, kategori dinas 15.973 ton, general cargo (parcel) dengan bilangan 1.179 ton serta barang hantaran potongan (BHP) sekitar 473 ton.
Berdasarkan data tersebut, kata Ayep, dapat disimpulkan bahwa semen menjadi komoditas paling dominan dalam capaian volume angkutan ritel di tempat dalam Daop 3 Cirebon selama Januari-Agustus 2023.
Adapun untuk jadwal kereta api (KA) yang melayani pengangkutan ritel itu berjumlah empat keberangkatan terdiri dari KA Arjapurwo Service 1 dan juga juga KA Arjapurwo Service 2 dengan rute Stasiun Arjawinangun-Stasiun Purwokerto.
Selanjutnya ada KA Arjaponcol rute Stasiun Arjawinangun-Stasiun Semarang Poncol serta KA Bramarja menuju Stasiun Brambanan (Klaten).
"Untuk yang mana digunakan bongkar terdapat dua, Karacirebon lalu juga Karacirebon Fakultatif," ujarnya.
Sementara Vice Presiden PT KAI Daop 3 Cirebon Dicky Eka Priandana menjelaskan sejatinya seluruh stasiun pada dalam Daop 3 Cirebon belum menunjang untuk pelayanan angkutan barang dalam jumlah total total besar, meskipun frekuensi angkutan ritel relatif tinggi.
Menurut dia, hal yang mana disebut cukup wajar dikarenakan aksesibilitas lalu desain stasiun dalam Daop 3 Cirebon belum mengakomodir untuk melayani angkutan barang.
"Kelasnya belum menjadi destinasi atau origin untuk angkutan barang. Tapi kalau frekuensi KA yang dimaksud digunakan lewat, baik berakhir maupun berangkat dari Jakarta-Surabaya, angkutan peti kemas terutama, itu pasti lewat sini," jelasnya.
Dalam sistem logistik nasional kereta api, menurut Dicky, Daop 3 Cirebon miliki emplasemen, jumlah total agregat kapasitas jalur, kemudian rancangan kapasitas lintas mulai dari Cikampek-Brebes yang tersebut mana desainnya relatif pendek.
Artinya, untuk mengakomodir angkutan besar oleh suatu perusahaan itu masih belum berkembang. "Sehingga untuk angkutan barang dengan 30 gerbong atau bahkan lebih, Daop 3 Cirebon belum optimal," katanya.
Dicky mengatakan dalam waktu dekat Daop 3 Cirebon mengembangkan Stasiun Cangkring untuk membantu aktivitas angkutan ritel.
"Mungkin nanti ada rotan juga juga produk-produknya ritel. Beberapa perusahaan kita jadikan satu dalam sebuah rangkaian, dengan memakai kontainer," ucap dia.
(Antaranews)