Ankara – Otoritas Turki meluncurkan penyelidikan terhadap serangan bom pada depan gedung Kementerian Dalam Negeri Turki pada Ankara, ibu kota negara itu, pada Minggu (1/10), kata pihak kantor kepala Kejaksaan Umum Ankara.
Dua orang polisi mengalami luka ringan kemudian satu orang penyerang tewas setelah meledakkan bom bunuh diri, sementara seseorang pengebom lainnya berhasil ditembak tertutup oleh polisi, kata Menteri Dalam Negeri Turki Ali Yerlikaya.
"Kedua teroris" itu tiba dengan menggunakan sebuah kendaraan komersial ringan pada depan gerbang masuk Direktorat Jenderal Keamanan kementerian itu sekitar pukul 09.30 waktu setempat (13.30 WIB) serta melakukan serangan, kata Yerlikaya di area dalam jaringan digital media sosial X, yang tersebut digunakan sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
Sebuah bom yang tersebut digunakan ditemukan dalam area tubuh "teroris yang digunakan telah terjadi terjadi dilumpuhkan" diledakkan dalam peledakan terkendali, juga juga peledakan terkendali lainnya dikerjakan setelah peledakan terkendali pertama, lapor saluran televisi setempat, NTV.

NTV melansir aparat kepolisian menangguhkan area tempat tim penjinak bom memeriksa lokasi kejadian.
Langkah-langkah keamanan ditingkatkan pada Ankara usai serangan tersebut. Serangan itu terjadi dalam dekat parlemen Turkiye juga juga beberapa jam sebelum parlemen akan bersidang kembali setelah reses musim panas selama beberapa bulan. Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan dijadwalkan akan menyampaikan pidato dalam upacara pembukaan tahun legislatif baru tersebut.
Dalam pidatonya untuk tahun legislatif baru parlemen, Erdogan berterima kasih kepada polisi atas intervensi yang dimaksud mana tepat waktu.
Menggambarkan serangan bom yang digunakan disebut sebagai "denyut terakhir dari terorisme," Erdogan menekankan bahwa teroris tiada akan pernah berhasil dalam upaya merekan untuk menghancurkan perdamaian kemudian keamanan. Selesai

Sumber: Antaranews