Tantangan Besar Penjabat Gubernur Sulawesi Tenggara dalam Membangun Sultra yang Lebih Maju dan Bersih

Oleh: Ketua Umum LSM Jaringan Anti Korupsi Sulawesi Tenggara (JARAK SULTRA), Yunus Mbatono.

Sulawesi Tenggara, dengan kekayaan alamnya yang melimpah, telah lama menjadi primadona dalam penyumbangan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Pemerintah Provinsi.

Bacaan Lainnya

Khususnya, sektor pertambangan nikel telah menjadikan daerah ini menjadi salah satu kontributor utama PAD di Sulawesi Tenggara.

Namun, dalam kurun waktu yang panjang, dua kabupaten, Konawe Utara (Konut) dan Konawe Selatan (Konsel), telah merasa kurang diperhatikan dalam pembangunan infrastruktur dan alokasi anggaran.

Kini, dengan hadirnya Penjabat Gubernur Sultra, Bapak Andap Budhi Revianto, harapan masyarakat pun tersemat pada pemimpin baru ini.

Kurangnya Perhatian di Masa Lalu

Pada masa pemerintahan Ali Mazi dan Lukman Abunawas, Konut dan Konsel merasa bahwa sektor pembangunan infrastruktur mereka masih kurang mendapat perhatian yang seharusnya. Anggaran yang dialokasikan juga belum menyentuh kebutuhan vital, seperti jalan, irigasi, dan sektor perikanan, yang merupakan fondasi bagi perkembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Menariknya, kedua kabupaten ini memiliki peran besar dalam mendongkrak PAD Provinsi Sulawesi Tenggara, terutama melalui sektor pertambangan. Namun, anggaran yang diarahkan ke sana masih belum mencerminkan kontribusi besar mereka.

Menggugah Kesadaran Lingkungan

LSM Jaringan Anti Korupsi Sulawesi Tenggara (JARAK SULTRA), tidak hanya menyuarakan masalah alokasi anggaran, tetapi juga kekhawatiran terhadap pengelolaan sumber daya alam, terutama sektor pertambangan nikel yang telah menimbulkan banyak masalah.

JARAK SULTRA mengingatkan akan bahaya ekologis yang ditimbulkan akibat pengelolaan yang tidak sesuai dengan hukum dan izin yang berlaku.

Menghadapi Tantangan Lingkungan dan Sosial

Bukan hanya masalah alokasi anggaran yang menjadi perhatian utama, tetapi juga dampak sosial dan lingkungan yang timbul akibat eksploitasi sumber daya alam yang tidak terkendali.

Masyarakat setempat di sekitar wilayah penambangan dan perkebunan merasakan dampaknya melalui banjir, erosi, dan gangguan ekosistem alam yang berdampak pada kesejahteraan mereka.

Harapan Baru untuk Sulawesi Tenggara

Sebagai Penjabat Gubernur Sulawesi Tenggara yang baru, Bapak Andap Budhi Revianto dihadapkan pada tantangan besar untuk membenahi sektor-sektor ini.

Permintaan untuk moratorium di sektor pertambangan dan perkebunan yang merugikan daerah, serta perbaikan tata administrasi, menjadi bagian dari tugas berat yang diemban.

Dengan menghadapi tantangan ini, kita berharap Bapak Penjabat Gubernur dapat memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat Sulawesi Tenggara dan membawa daerah ini menuju kemajuan yang lebih baik.

Kesadaran akan perlunya lingkungan yang bersih dari korupsi dan tata kelola yang baik akan menjadi kunci keberhasilan dalam membangun Sulawesi Tenggara yang lebih maju dan bersih.

Akhirnya, Sulawesi Tenggara berharap agar masa depannya akan cemerlang, membawa kesejahteraan bagi seluruh masyarakatnya. **

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *