London – New York dengan mudah tetap menjadi pusat keuangan terkemuka dunia, sementara London masih berada dalam urutan kedua kemudian semakin kuat, namun juga menghadapi persaingan yang mana digunakan tambahan banyak ketat dengan Singapura juga Hong Kong, menurut indeks Pusat Keuangan Global pada Kamis.
New York, yang dimaksud digunakan berada pada posisi teratas sejak digulingkannya London pada September 2018, tetap memimpin dengan 763 poin berdasarkan survei terhadap 147 faktor yang digunakan dimaksud mencakup 121 pusat yang tersebut mana disediakan oleh pihak ketiga, termasuk Bank Dunia, OECD, juga PBB.
London sedikit menghentikan selisihnya dengan New York, dengan 744 poin, yang mana mana kemungkinan akan memicu kelegaan di dalam dalam sana mengingat kecemasan terhadap daya saing pascaBrexit setelah perusahaan-perusahaan terkenal seperti perancang cip Inggris Arm Holdings memutuskan untuk mencatatkan sahamnya pada area New York.
Namun Singapura pada masa pada saat ini cuma tertinggal 2 poin dari London dengan 742 poin, serta Singapura cuma unggul satu poin dari Hong Kong dalam peringkat keempat, menandakan persaingan yang tersebut semakin ketat untuk memperebutkan posisi kedua.
Indeks ini disusun setiap enam bulan oleh lembaga pemikir Z/Yen yang tersebut yang berbasis pada London serta China Development Institute.
“Pusat-pusat fintech dalam AS berkinerja baik, dengan lima pusat fintech pada AS masuk dalam 10 besar, mencerminkan kekuatan sektor ekonomi AS,” kata survei tersebut, seraya menambahkan bahwa New York tetap memimpin dalam peringkat fintech terpisah, diikuti oleh London yang digunakan dimaksud melampaui San Francisco.
(Antaranews)