Jakarta – Window dressing menjadi salah satu fenomena populer pada pasar saham. Istilah ini kerap digunakan mendekati akhir tahun sebagai strategi para manajer pengerjaan dunia usaha untuk meningkatkan kinerja portofolio
Financial Expert CNBC Indonesia Robertus Adrianto Serin mengatakan window dressing sanggup semata dimanfaatkan untuk meraih cuan. Namun harus perhatikan sentimen yang mana digunakan mempengaruhinya, mulai dari The Fed yang dimaksud mana kemungkinan akan menaikkan suku bunga hingga inflasi.
Selengkapnya saksikan diskusi Shinta Zahara lalu Savira Wardoyo bersama Financial Expert CNBC Indonesia Robertus Adrianto Serin dalam pada Program Investime CNBC Indonesia, Senin (02/10/2023).
Sumber: CNBCIndonesia