Jakarta – Polres Metro Jakarta Timur memeriksa 10 saksi terkait kasus tewasnya anak manusia Perwira Menengah (Pamen) TNI AU berinisial CHR (16) di tempat dalam Pos Spion (Ujung Landasan 24) Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
“Kami sudah melakukan interogasi serta klarifikasi terhadap 10 orang saksi. Semula ada delapan, saat ini ada tambahan dua orang lagi,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Leonardus Simarmata pada Jumat.
Leonardus menjelaskan 10 saksi hal itu adalah kedua orang tua korban, wali kelas lalu guru bimbingan konseling korban pada tempat sekolah, serta empat teman kelas korban.
Seorang petugas keamanan kemudian juga seseorang personel Puspom TNI AU yang digunakan dimaksud piket saat kejadian juga turut diperiksa sebagai saksi.
Masih ada saksi-saksi lain yang digunakan dimaksud akan diperiksa dalam beberapa hari ke depan. Saksi-saksi baru yang akan dimintakan keterangan untuk menimbulkan urutan kejadian tewasnya korban semakin jelas, kata dia.
Selain memeriksa saksi, pihaknya juga memeriksa 18 kamera pengawas (CCTV) pada area sekitar lokasi kejadian. Semua kamera pengawas yang digunakan disebut berada dalam dalam area vital TNI AU, kata dia.
Leonardus mengatakan, hasil analisis pihaknya mendapati bukan semua CCTV yang dimaksud dimaksud diperiksa merekam korban.
“Ternyata, hasil analisis (mendapati) semata-mata empat titik CCTV yang tersebut mana merekam korban, baik itu pra- maupun pascakejadian,” kata Leonardus.
CCTV yang tersebut hal tersebut arah rekamnya langsung ke TKP tak berfungsi sejak lama, katanya menambahkan.
Meski begitu, hasil pemeriksaan pada kamera pengawas lainnya yang mana merekam korban mendapati korban pergi sendiri ke TKP dengan bersepeda serta memanggul tas ransel.
Sebagai perbuatan lanjut, Leonardus mengatakan pihaknya akan melaksanakan rapat koordinasi serta berbagi data hasil penyelidikan dengan pihak terkait, serta menunggu hasil pemeriksaan forensik kemudian autopsi korban.
“Kami akan terus mengacu pada proses penyidikan scientific crime investigation,” ujarnya.
Sumber: Antaranews