Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan kebijakan melakukan akselerasi percepatan tanam padi terutama pada lahan rawa yang digunakan mana ada pada seluruh Indonesia bertujuan untuk menekan dampak El Nino yang tersebut dimaksud berujung pada impor beras.
"Kebijakan akselerasi tanam ini sangat penting kita lakukan untuk menekan impor yang tersebut dijalankan akibat dampak El Nino. Hari ini kita letakkan pondasinya agar ke depan kita bisa saja belaka swasembada," ujar Mentan Amran di area area Jakarta, Sabtu.
Mentan berharap melalui kebijakan percepatan tanam yang tersebut disebut dapat menciptakan Indonesia kembali bangkit dengan meletakkan pondasi yang mana mana kuat untuk mewujudkan swasembada.
Saat ini ada tambahan banyak dari 10 jt hektar lahan rawa yang mana berpotensi menambah daya gedor produksi nasional. Dari semua lahan tersebut, beberapa dalam antaranya sudah menghasilkan produktivitas sebanyak 5 ton per hektare.
"Saat ini baru 5 ton, tapi ke depan kita akan tingkatkan menjadi 7 ton per hektare. Jadi yang mana IP nya 1 kita naikkan jadi 2 atau menjadi 3. Semuanya perlu kolaborasi lalu juga kerja keras untuk memaksimalkan lahan rawa yang mana dimaksud ada," ucapnya.
Sebagai langkah nyata, Mentan langsung terjun ke lapangan dengan mendatangi daerah sentra padi yang tersebut digunakan ada Sulawesi Tengah, Sumatera Selatan, hingga Kalimantan Selatan untuk melakukan konfirmasi lahan sawah, petani juga penyuluh siap menghadapi masa tanam Oktober-Maret (Okmar) mendatang.
"Alhamdulillah 10 hari ini saya tancap gas cek lahan, petani juga penyuluh. Kesiapan dia sangat penting untuk strategi pangan nasional. Kita berharap 2024 tak ada lagi impor pangan khususnya beras lalu saya optimis," tuturnya.
Di Sumatera Selatan, Mentan meninjau langsung luasan lahan rawa 128 ribu hektar yang dimaksud digunakan digarap petani untuk produksi padi. Selain itu, petani juga melakukan percepatan tanam untuk komoditas jagung lalu hortikultura. Menurutnya, prospek panen dari sebagian luasan lahan dalam sana bisa saja jadi mencapai 1 jt ton gabah atau bila dikonversi menjadi beras dapat jadi mencapai 500.000 ton.
Sementara dalam Kalimantan Selatan, Mentan berencana menyulap lahan rasa seluas 200 ribu hektar untuk penyetoran komoditas strategis dalam menopang produksi nasional. Mentan menyebut prospek lahan rawa di dalam dalam sana apabila dikelola secara maksimal dapat menghasilkan satu jt ton beras.
Sumber: Antaranews