SULTRA PERDETIK, – Pasar tradisional Lapulu telah menjadi fokus perhatian Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Sultra, Bank Indonesia (BI), dan Perumda Pasar Kota Kendari dalam upaya mereka untuk memperkenalkan digitalisasi dalam dunia perdagangan tradisional.
Kolaborasi yang erat antara ketiga lembaga ini menjadi kunci sukses dalam mendorong penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di pasar Lapulu. Tujuan utama mereka adalah meningkatkan penggunaan transaksi non-tunai melalui QRIS di pasar ini.
Pasar Lapulu, dengan keindahan tradisinya yang masih terjaga, kini menjadi sasaran dari upaya besar ini. KADIN telah mulai memperhatikan pasar tersebut sebagai bagian dari strategi mereka untuk mendorong lebih banyak lagi transaksi non-tunai melalui QRIS.
Langkah-langkah untuk mengoptimalkan pasar dengan QRIS ini menjadi bagian dari ekosistem yang semakin berkembang, memberikan manfaat besar bagi pedagang dan pembeli di pasar tradisional. Ini adalah langkah penting dalam memajukan dunia perdagangan yang selama ini masih sangat bergantung pada uang tunai.
Wakil Ketua Umum KADIN Sultra, Sastra Alamsyah, dengan penuh semangat menjelaskan komitmen KADIN dalam mendorong digitalisasi di pasar tradisional. Baginya, ini adalah wujud nyata dari upaya untuk mendorong pelaku usaha agar pembayaran non-tunai dapat menjadi kenyataan.
Setelah keberhasilan yang mereka alami di Pasar Wayong, upaya kolaborasi ini kini diteruskan di Pasar Lapulu. Acara peluncuran program QRIS di pasar Lapulu turut dihadiri oleh beberapa tokoh penting, termasuk Direktur Departemen Regional Naek Tigor Sinaga dan Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, R. Moh. Dudi Dermawan.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Tenggara, Doni Septadijaya, dengan tegas menyatakan dukungan penuh BI Sultra terhadap upaya KADIN dan Perumda Pasar Kota Kendari dalam mengoptimalkan penggunaan QRIS di pasar tradisional.
Di tempat yang sama, Direktur Umum Perumda Pasar Kota Kendari, Saipuddin, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas keterlibatan berbagai pihak dalam gerakan bersama untuk mendorong penggunaan QRIS di pasar tradisional.
Keterlibatan banyak pihak ini menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan transformasi digital dalam dunia perdagangan tradisional yang kaya akan budaya ini. (red)