Jakarta – Menyambut tren elektrifikasi, pabrikan otomotif BMW resmi menggelontorkan dana sebesar 100 jt euro atau Rp1.6 triliun dalam pusat pengujian penyimpan daya baru pada lokasi Wackersdorf pada dalam Upper Saxon, Jerman.
Investasi yang dimaksud digunakan cukup besar untuk habitat kendaraan listrik ini ditujukan untuk teknologi uji coba juga peningkatan infrastruktur yang digunakan digunakan ada. Modifikasi struktural sudah direncanakan, termasuk pemasangan pelat lantai baru untuk bangunan tersebut.
“Lokasi BMW Group pada tempat Wackersdorf akan menjadi fasilitator utama perubahan struktural menuju elektromobilitas,” kata Manajer pusat pengujian milik BMW, Christoph Peters melalui keterangannya pada Minggu.
Setelah beroperasi, pusat yang akan menjadi tuan rumah bagi serangkaian “penguji baterai”. Perangkat ini akan mengevaluasi kinerja listrik masing-masing sel elemen penyimpan daya dalam berbagai kondisi.
Hal ini memungkinkan simulasi kasus penyelenggaraan di tempat area dunia nyata sangat sangat jauh sebelum kendaraan prototipe muncul di dalam tempat aspal. Fasilitas ini pada awalnya akan mengakomodasi pengujian paralel beberapa ratus sel baterai, dengan kapasitas diperkirakan akan meningkat hingga beberapa ribu pasca-ramp-up.
Saat proyek ini memasuki tahap akhir pada tahun 2025, pusat yang tersebut akan berubah menjadi pusat validasi armada listrik BMW. Baterai akan menjalani berbagai uji coba, termasuk uji getaran serta guncangan, menggunakan “pengocok” khusus.
Menurutnya, penilaian yang digunakan dimaksud mencakup simulasi pola mengemudi yang mana dimaksud rumit serta siklus pengisian daya, sangat diperlukan untuk persetujuan jenis kendaraan listrik.
“Selain memasok pabrik kami yang mana mana ada di area area luar negeri, produksi kokpit mulai tahun 2024, produksi pintu untuk model Rolls-Royce, ini akan menjadi area aktivitas utama keempat Wackersdorf. Hal ini, pada gilirannya, memperkuat kelangsungan lokasi kami dalam tempat masa depan,” ujar dia.
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023
Sumber: Antaranews